Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Institut Terus Berjuang

Rasanya sedikit rindu, masa-masa dimana kepala ini masih besar, berjalan dengan angkuh dan sombong dengan status "anak ITB", rasanya di kepala ini tertulis "saya pintar putra putri terbaik bangsa", doktrin saat kami masih hijau, belum mengerti kerasnya perjuangan, belum tau isi institut terbaik bangsa, kata orang, melangkah ringan, tersenyum pada setiap makhluk, seakan mereka iri, naif, sombong, pongah, bagai melayang dipuji orang, semua mengelukan betapa beruntungnya, mereka buat tambah tinggi hati ini. kini merasa apa yang sesungguhnya, perjuangan tanpa batas, disaat merasa ini sudah yang terbaik, dinding sebelah pun bisa melakukan yang lebih baik, disaat berpuas mendapat Cukup, semua mendapat Amat Baik, melihat angka "itu" berkepala 2 tenang hati ini, kampus terbaik lainnya pun berbangga menyandang angka 3, kembali berpikir, apa benar sudah cukup baik, mana kata mereka "putra putri terbaik bangsa"?, kami? terbaik? di ITB, Institut yang kata or

2011

it is 2011 maaaan!!! setahun tuh ga kerasa banget ya, banyak banget memori2 di tahun 2010, yang menurut gue tahun terberak gue, seriusan. dari tes PTN yang kagak lulus2 walaupun akhirnya nyangkut juga, sumpah gue ga pake santet *nyembunyiin boneka jerami* yeah finally gue kuliah di ITB, padahal dulu gue amat sangat menginginkan FKUI.... yah mau dikata apa, mungkin kalo gue jadi dokter bisa-bisa gue malpraktek bunuh orang dicabut kedoktorannya hidup gelandangan ga punya rumah akhirnya jadi perampok. fyuuh jadi gue nikmatin aja pilihan kedua gue SAPPK ITB :3 dan sekareang SAPPK ITB udah jadi keluarga baru gue. hehe selama 2010 ini gue mendapat banyak hal tapi juga kehilangan banyak hal. gue kehilangan seseorang yang sangat berarti buat gue, dia masih ada tapi bukan milik gue lagi. semoga sakit dan sedih ini bisa sepadan sama kebahagiaan dia nanti, amiin :') oke stop mellownya. di penghujung 2010 kemaren gue menghabiskan waktu bersama keluarga besar gue dan pesta bbq, jangan salah pen