Langsung ke konten utama

one night

Lately, i've been crying a lot. good thing he rides a motorcycle, he won't notice when i try to hold my tears and failed every time we had problem. these day our problem just seems bigger and bigger for me even though this little problem can't even compared to the problem with my cousin. i'm trying to figure out what's going on. and i came to the conclusion, that when those big problem was coming he made it smaller with his big love, show me how much he cares. made me strong enough to face all of those problem and yet make it much worth to fight over. now i just need your love, show me that you care. just give me strength to fight together with you because sometimes "i love you" just need to proof.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vania Florensia Hutagaol

Vania florensia hutagaol udah lama gue berencana nge-post tentang ini bocah. siapakah dia? she's one of my bestfriend lihat wajahnya sodara-sodara! lihat! bocah banget gak sih? bocah umur (hampir) 17 tahun yang kecepetan kuliah, kecepetan masuk ke dunia dewasa, kecepetan menghadapi kejamnya dunia, kecepetan.....ya apapun deh pokoknya dia serba kecepetan. jadi ga kaget kalo dia labil, labil.banget. gue orang yang sering kecipratan kelabilannya, kadang ketularan malah. diumur segini dia udah punya sim dan sering nyetir kemana-mana, tapi sumpah demi apapun dia kalo lagi nyetir berisik, mungkin gue harus beli penutup telinga secepat mungkin. ada angkot minggir teriak-teriak, ada mobil moton jalannya teriak-teriak, ada motor nyalip teriak-teriak, ada nenek-nenek lompat ke tengah jalan juga teriak-teriak. tapi gue juga tertolong karena dia bawa mobil sih haha, dan dialah yang harus bertanggung jawab atas kenaikan biaya hidup gue disini, gak mau tau. umm apalagi ya, banyak yang bisa gue c

silly,

And I'm here, sitting alone on travel that bring me back to bandung. Kangen, mungkin itu yang bisa menggambarkan perasaan gue. Entah kenapa semua jadi kayak gini, bahkan gue masih inget cara ketawanya, bahkan masih inget cara dia menyampaikan lawakannya yang kadang ga lucu. Masih inget kesaltingannya yang bodoh.. Masih inget pertama dia bilang sayang, masih inget kekikukannya waktu itu, masih inget pemilihan kata2 dia yang bodoh, and once again I'm trying to be wise one, because we know it won't happen. But as I try to push my feeling harder, the more I can't let him go.. Everynight he try to be with me, listening my story, watching me being stupid and he still want to be by my side. What can I ask more? Apa yang salah dengan saat ini? Kenapa dia udah ga bisa nemenin gue lagi tiap malem? Kenapa dulu selalu ada waktu dan sekarang ngga? Maybe it's true that people change Tapi gue masih sayang dia, masih mau ada di samping dia buat jalanin semuanya pelan2.. Cobaan buat